Pengajian Habib Usman Barakwan
Mengasah Pedang Tauhid di Tengah Pandemi CoronaVirus corona (Covid-19) yang menyebar ke berbagai belahan penjuru dunia dalam sekejap mata telah membuat kepanikan yang begitu parah. Kota-kota yang semula penuh dengan lautan manusia tiba-tiba mati, sepi, sunyi, dicekam ketakutan yang sedemikian berlebihan.
Pemberlakuan lockdown oleh pemerintah negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia, tentu saja semakin mempertegas bahwa pandemi virus yang asal mulanya disinyalir dari Wuhan itu telah menciptakan kepanikan massal.
Masyarakat di masing-masing negara atau kota diimbau untuk sementara waktu mengisolasi diri, berdiam di rumah, menahan diri untuk pergi ke mana-mana. Untuk sementara waktu mereka dilarang kumpul-kumpul, dilarang mengadakan acara-acara sosial, bahkan dilarang mengadakan atau menggelar pengajian karena dimungkinkan Covid-19 mudah menular.
|
Ali Zainal Abidin bin Hussein bin Ali bin Abi ThalibBeliau adalah Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Hussein bin Ali bin Abi Thalib (semoga Allah meridhoi mereka semua). Beliau dijuluki dengan julukan Abal Hasan atau Abal Husain. Beliau juga dijuluki dengan As-Sajjad (orang yang ahli sujud). Beliau adalah seorang yang ahli ibadah dan panutan penghambaan dan ketaatan kepada Allah.
Beliau meninggalkan segala sesuatu kecuali Tuhannya dan berpaling dari yang selain-Nya, serta yang selalu menghadap-Nya. Hati dan anggota tubuhnya diliputi ketenangan karena ketinggian makrifahnya kepada Allah, rasa hormatnya dan rasa takutnya kepada-Nya. Itulah sifat-sifat beliau, Al-Imam Ali Zainal Abidin.
Beliau dilahirkan di kota Madinah pada tahun 33 H, atau dalam riwayat lain ada yang mengatakan 38 H. Beliau adalah termasuk generasi tabiin. Beliau juga seorang imam agung. Beliau banyak meriwayatkan hadits dari ayahnya (Al-Imam Husain), pamannya Al-Imam Hasan, Jabir, Ibnu Abbas, Al-Musawwir bin Makhromah, Abu Hurairah, Shofiyyah, Aisyah, Ummu Kultsum, serta para ummahatul mukminin/isteri-isteri Nabi SAW (semoga Allah meridhoi mereka semua).
|